Pada awalnya motto asli SMA Negeri 3 Malang berbunyi: “bertaqwa-belajar-bekerja-berjuang”, dan merupakan hasil karya peserta didik-siswi SMA Negeri 3 Malang pada bulan Juli 1967. Kemudian motto tersebut digubah oleh Bapak Rahardjo (pengajar Bahasa Indonesia) ke dalam bahasa Sansekerta menjadi: “Bhatya-widagdha-karya-sudhira”. Resmi ditetapkan pada HUT ke-17 SMA Negeri 3 Malang, yang jika diuraikan adalah:
Bhaktya : berbakti, bertakwa
Widagdha : berilmu pengetahuan, belajar, berguna
Karya : bekerja
Sudhira : berani, berjuang, berteguh hati.
Pengubahan ke dalam bahasa Sansekerta bertujuan agar motto memiliki nilai puitis dan estetis serta emosional artistic. Motto tersebut kemudian popular dengan singkatan Bhawikarsu.
Simbol
SMA Negeri 3 Malang mempunyai symbol yang diciptakan oleh Bpk. Tyoso S. Kartosentono, guru seni, dibuat pada 1 Juli 1967, dan resmi dipakai sejak 8 Agustus 1967 setelah disetujui oleh Kepala Sekolah, Dewan Guru, Karyawan dan KPSMA 3 Malang.
• Rantai melambangkan persatuan, persaudaraan, serta rasa kekeluargaan seluruh warga SMA Negeri 3 Malang.
• Tugu sebagai latar belakang, melambangkan lokasi SMA Negeri 3 Malang berdekatan dengan Tuga Nasional Malang.
• Bentuk dasar symbol/logo berupa abstaksi kuncup bunga, melambangkan wadah segala aktivitas dan kreativitas warga SMA Negeri 3 Malang.
• Warna kuning muda, merah muda, dan biru muda merupakan abstraksi lambing kemurnian jiwa remaja peserta didik-siswi SMA Negeri 3 Malang.
• Warna putih = kesucian, warna biru = kejernihan, warna merah = keberanian/kedinamisan, dan warna hitam = ketabahan, warna kuning = kemuliaan, dan warna hijau = kesuburan.